Selasa, 21 Maret 2017

AIR DAN API TENGAH MALAM



AIR DAN API TENGAH MALAM

Air dan api, mungkin bagi pecinta lagu-lagunya  naïf mengira judul tulisanku adalah tentang lagu band tersebut. Nyatanya bukan itu yang aku maksud. Disini aku akan menceritakan kisah harinku kembali. Cerita tentang kekhilafanku dalam melepaskan diri dari segitiga birahi dan bermacam keluh kesahku.
Tidur larut malam. Itu adalah salah satu hal yang entah mengapa selalu terulang kembali. Padahal nyatanya tidak selalu ada hal yang menuntutku untuk begadang, namun tetap saja aku jarang tidur awal. Kecuali jika memang raga ini benar-benar butuh istirahat. Kembali lagi ketopik semula. Air dan api tengah malam. Apakah itu maksudnya. Yang aku maksud disini adalah temanku dikala bercanda, bediskusi, dan dikala aku tersudut dalam ruang religiku yang gelap. Sisi dimana aku seperti hitam yang tak kunjung putih kembali. Air dan api tengah malam adalah batang nikotin juga segelas kopi. Teman menghangtkan dalam sesak paru-paru dan asam lambung yang entah kapan akan mengancamku.
Bagi kalangan pemuda pria, begadang, rokok dan kopi adalah kesinambungan yang tepat. Tepat untuk memicu munculnya ide dan berbagai macam hal yang imajinatif. Buruk memang, tetapi bagaimana lagi bila candu sudah melilit. Sulit untuk melepaskan jeratnya. Hanya satu yang aku tau, kamu adalah subjek pendukung alasanku untuk menepi dari itu semua. Ya…kamu gadis bertudung labu. Amelia Noormalita setyani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar