AIR DAN API TENGAH MALAM
Air dan api, mungkin bagi pecinta lagu-lagunya naïf mengira judul tulisanku adalah tentang
lagu band tersebut. Nyatanya bukan itu yang aku maksud. Disini aku akan
menceritakan kisah harinku kembali. Cerita tentang kekhilafanku dalam
melepaskan diri dari segitiga birahi dan bermacam keluh kesahku.
Tidur larut malam. Itu adalah salah satu hal yang entah mengapa
selalu terulang kembali. Padahal nyatanya tidak selalu ada hal yang menuntutku
untuk begadang, namun tetap saja aku jarang tidur awal. Kecuali jika memang
raga ini benar-benar butuh istirahat. Kembali lagi ketopik semula. Air dan api
tengah malam. Apakah itu maksudnya. Yang aku maksud disini adalah temanku
dikala bercanda, bediskusi, dan dikala aku tersudut dalam ruang religiku yang
gelap. Sisi dimana aku seperti hitam yang tak kunjung putih kembali. Air dan
api tengah malam adalah batang nikotin juga segelas kopi. Teman menghangtkan
dalam sesak paru-paru dan asam lambung yang entah kapan akan mengancamku.
Bagi kalangan pemuda pria, begadang, rokok dan kopi adalah
kesinambungan yang tepat. Tepat untuk memicu munculnya ide dan berbagai macam
hal yang imajinatif. Buruk memang, tetapi bagaimana lagi bila candu sudah
melilit. Sulit untuk melepaskan jeratnya. Hanya satu yang aku tau, kamu adalah
subjek pendukung alasanku untuk menepi dari itu semua. Ya…kamu gadis bertudung
labu. Amelia Noormalita setyani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar